https://smp42.kabburu.my.id

Siahoni, Namlea, Kab. Buru : P5 merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang adalah bagian dari Kurikulum Merdeka. Adapun tahapan P5 diawali dengan memahami P5, kemudian mendesain projek P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak lanjut P5.

Senin, tepat pada tanggal 27 November 2023 telah dilaksanakan Penerapan Project P5. Tema kedua yang diangkat adalah Bhineka Tunggal Ika dengan kegiatannya yaitu nonton bareng film bertemakan anti perundungan dengan judul film “Langit Tak Selamanya Abu-Abu” dan Kurikulum Merdeka, Semua Murid Istimewa”. Kedua Film ini dipilih karena berkaitan dengan isu yang sering terjadi di antara murid sekarang ini yakni perundungan. Sekaligus menjawab isu seputar perundungan atau bullying yang marak terjadi di kalangan pelajar.

Menurut Koordinator Projek Dewi Puspitasari, M.Pd. disela-sela nonton bareng mengatakan bahwa pada tahap akhir pelaksanaan Projek sampai pada kegiatan nobar ini para siswa dapat memiliki rasa kasih sayang antara satu dengan yang lain dan menolak segala bentuk perundungan. Dan sasaran dari Projek tema kedua ini adalah dapat melahirkan 4 dari 6 dimensi profil Pelajar Pancasila yakni Bergotong Royong, Kreatif, Mandiri serta bernalar kritis dengan cakupan elemen Berkolaborasi, berbagi, memperoleh informasi dan gagasan serta menghasilkan gagasan yang orisinal dengan alokasi waktu 90JP.

Selain membuat nobar peserta didik juga melaksanakan diskusi film yang dimana mereka membuat give away pada akhir acara nobar. Hal ini dibuat untuk menambah antusiasme peserta didik dalam menonton film dan juga agar mereka memahami pesan moral yang terkandung di dalam film ini.

Adapun pada projek tema kedua ini dilaksanakan pada kelas tujuh dan dibimbing oleh 3 guru sebagai fasilitator project diantaranya Ibu Dewi Puspitasari, M.Pd selaku koordinator project dan Ibu Siti Hajijah Tasalisa, S.Pd serta Ibu Isra Sampulawa, S.Pd masing-masing sebagai guru pendamping. Kegiatan diawali dengan tahap pengenalan yakni penjelasan materi tentang apa itu perundungan, dampak serta pencegahannya. Pada tahapan selanjutnya yakni tahap kontekstualisasi, guru membagi siswa dalm beberapa kelompok dan membagikan tugas kelompok yakni membuat tiket nonton menggunakan aplikasi Canva dan membuat poster anti perundungan, Sehingga pada tahap aksi siswa diarahkan untuk mempresentasikan hasil design mereka dan mencetaknya. Selain itu, mereka juga melakukan proses pembagian tiket nonton kepada teman dan guru serta mempromosikan filmnya.

Tak hanya itu peserta didik juga membuat snack berupa berondong jagung (Popcorn) dan menyiapkan minuman pada saat masuk sehingga kondisi saat menonton terasa seperti bioskop.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 42 Buru Bapak Irfan Sillia, S.E dan dewan guru karena dapat menggali potensi siswa dalam merencanakan project Nobar sampai dengan tahap aksi yakni pemutaran film. Alhamdulillah selaku kepala sekolah saya memberikan apresiasi positif kepada tim fasilitator Projek baik yang menangani kelas VII maupun kelas VIII,  karena dalam Semester ganjil ini mereka sudah berhasil menyelesaikan masing-masing 2 tema projek dari 3 tema yang diwajibkan pada jenjang SMP, semoga pada semester genap mendatang satu tema sisa dapat selesai sekaligus merangkumkan penilaiannya kedalam buku raport projek yang akan dibagikan kepada peserta didik pada akhir tahun ajaran nantinya. (D.P)